Dunia pemetaan udara kini berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi drone, LiDAR, dan perangkat lunak pemetaan digital. Profesi di bidang ini tidak hanya terbatas pada operator drone, tetapi juga mencakup berbagai peran penting yang saling melengkapi. Berikut adalah delapan profesi yang bisa Sobat ASBIM pilih jika ingin berkarier di bidang pemetaan udara:
-
Pilot UAV
Pilot UAV atau pilot drone adalah garda terdepan dalam akuisisi data udara. Mereka bertugas merencanakan jalur terbang sesuai area yang akan dipetakan, memastikan kondisi drone siap terbang, hingga menjalankan misi pemetaan di lapangan. Seorang pilot UAV tidak hanya dituntut bisa menerbangkan drone, tetapi juga memahami regulasi penerbangan, faktor keselamatan kerja, serta kondisi cuaca yang berpengaruh pada hasil data. Skill tambahan yang harus dimiliki adalah kemampuan mengoperasikan software perencanaan terbang seperti Mission Planner, Pix4D Capture, atau DJI Pilot.
-
Drafter
Profesi ini berfokus pada digitasi data hasil survei untuk menghasilkan peta digital. Drafter biasanya bekerja dengan software seperti ArcGIS, QGIS, AutoCAD Civil 3D, dan lainnya untuk menyajikan hasil survei dalam bentuk yang mudah dipahami. Pekerjaan ini membutuhkan ketelitian tinggi, karena kesalahan sekecil apapun bisa berpengaruh pada perencanaan proyek di lapangan.
-
Pengolah Data
Data mentah dari drone atau LiDAR harus diproses lebih lanjut. Seorang data processor bertugas mengubah ribuan bahkan jutaan foto udara menjadi produk akhir seperti ortofoto resolusi tinggi, Digital Elevation Model (DEM), kontur, hingga model 3D. Pengolah data harus menguasai software pengolahan seperti Agisoft Metashape, Pix4D Mapper, atau Global Mapper. Profesi ini membutuhkan kemampuan komputerisasi tinggi, ketekunan, serta pemahaman dasar mengenai fotogrametri.
-
Land Surveyor
Meskipun teknologi drone semakin canggih, peran land surveyor tetap tidak tergantikan. Mereka bertugas melakukan pengukuran Ground Control Point (GCP) dan Check Point dengan alat seperti GNSS RTK atau Total Station. Data GCP ini menjadi referensi utama agar hasil pemetaan udara memiliki ketelitian koordinat yang sesuai standar.
-
Sales Engineer
Industri pemetaan udara juga membutuhkan profesi yang bisa menjembatani teknologi dengan kebutuhan klien. Sales engineer berperan melakukan riset pasar, memahami kebutuhan calon pelanggan, lalu menawarkan produk atau jasa yang tepat. Mereka bisa menjual drone, alat survei, software pemetaan, maupun jasa akuisisi data foto udara dan LiDAR. Profesi ini membutuhkan kombinasi antara kemampuan komunikasi, pengetahuan teknis, dan keterampilan marketing.
-
Riset and Development (R&D)
Di balik semua teknologi yang digunakan, ada tim riset yang terus berinovasi. Mereka mencari metode baru dalam akuisisi data, mengembangkan workflow yang lebih efisien, serta mengembangkan produk baru yang bermanfaat bagi industri. Profesi ini cocok untuk mereka yang suka bereksperimen, memiliki critical thinking, serta tertarik untuk menganalisis suatu hal.
-
Instruktur/Trainer
Profesi ini fokus pada berbagi ilmu melalui pelatihan, baik terkait pengoperasian drone maupun pengolahan data. Seorang instruktur juga harus mampu menyusun kurikulum, membuat modul, hingga mendampingi peserta agar siap terjun ke dunia kerja. Profesi ini sangat penting karena menjadi jembatan lahirnya tenaga ahli baru di bidang pemetaan udara.
Melihat luasnya peluang karier di bidang pemetaan udara, kamu bisa memilih peran yang paling sesuai dengan minat dan keahlianmu. Kalau Sobat ASBIM ingin memulai perjalanan karier di dunia pemetaan udara, Academy of Spatial and BIM siap membantu!
Di sini, Sobat bisa belajar langsung dari para praktisi berpengalaman, mulai dari dasar pengoperasian drone, pengolahan data, hingga pemodelan 3D berbasis BIM. Dengan tagline “Bridging Technology and Expertise”, ASBIM siap membekali kamu dengan ilmu dan skill yang dibutuhkan untuk bersaing di industri spasial masa depan.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, wujudkan impianmu di dunia pemetaan udara bersama ASBIM!
