Default Title

Cara Menggambar Garis Kontur dengan ArcGIS

Cara Menggambar Garis Kontur dengan ArcGIS

Dalam dunia pemetaan dan analisis geospasial, garis kontur menjadi salah satu elemen penting untuk menggambarkan bentuk permukaan bumi secara detail. Baik untuk perencanaan tata ruang, analisis lingkungan, maupun keperluan konstruksi, kontur membantu kita memahami elevasi dan relief suatu wilayah dengan lebih mudah. Salah satu perangkat lunak populer yang sering digunakan untuk membuat kontur adalah ArcGIS.

Apa Itu Garis Kontur?

Garis kontur adalah garis imajiner yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama di permukaan bumi. Dengan melihat pola garis kontur, kita bisa mengetahui bentuk topografi, apakah suatu area berupa dataran, lereng curam, lembah, atau perbukitan. Setiap garis kontur mewakili interval ketinggian tertentu tergantung kebutuhan peta.

Garis kontur berfungsi:

  1. Menggambarkan bentuk muka bumi, seperti gunung, lembah, bukit, dan sebagainya.
  2. Menghitung kemiringan lereng dan volume galian
  3. Membantu analisis medan
  4. Perencanaan konstruksi dan mitigasi bencana

Untuk membuat garis kontur, kita memerlukan Digital Elevation Model (DEM), yaitu representasi digital ketinggian permukaan tanah. DEM merupakan data berformat grid/raster yang setiap pikselnya mengandung nilai ketinggian tertentu. DEM biasanya diperoleh dari hasil survei LiDAR, survei foto udara, dan survei topografi. DEM juga dapat secara gratis diunduh melalui sumber terbuka seperti SRTM, DEMNAS, dan ASTER GDEM.

Apa Itu ArcGIS?

ArcGIS adalah sistem informasi geografis (GIS) yang dikembangkan oleh Esri dan menjadi salah satu software paling lengkap serta andal untuk mengelola, menganalisis, dan memvisualisasikan data spasial. ArcGIS memungkinkan pengguna untuk menggabungkan data spasial (peta, DEM, citra satelit, shapefile) dengan data atribut non-spasial, sehingga menghasilkan analisis yang lebih komprehensif. Dengan berbagai tool yang tersedia, ArcGIS dapat digunakan untuk pemetaan tematik, analisis spasial, manajemen basis data geografi, hingga pemodelan 3D.

selain fungsinya yang luas, ArcGIS juga memiliki ekosistem yang kuat, mulai dari ArcMap, ArcGIS Pro, ArcGIS Online, hingga ArcGIS Enterprise. ArcGIS Pro, misalnya, hadir dengan antarmuka modern, integrasi cloud, serta dukungan analisis geospasial berbasis AI dan machine learning. Kemampuan interoperabilitas ArcGIS juga tinggi karena dapat membaca berbagai format data geospasial, baik raster maupun vektor, sekaligus terhubung dengan database spasial seperti PostgreSQL atau Oracle. Dengan fleksibilitas ini, ArcGIS tidak hanya digunakan untuk membuat peta statis, tetapi juga untuk membangun dashboard interaktif, aplikasi webGIS, dan solusi analitik spasial yang mendukung pengambilan keputusan berbasis lokasi.

Langkah Membuat Kontur di ArcGIS

  1. Siapkan data DEM
  2. Import DEM ke dalam ArcMap/ArcGIS Pro
  3. Buka ArcToolbox pada menu Geoprocessing
  4. Navigasi ke 3D Analyst Tools → Raster Surface → Contour.
  5. Atur Parameter : pilih DEM sebagai input dan tentukan interval kontur
  6. Sesuaikan warna, ketebalan, atau tambahkan label untuk memudahkan interpretasi.

Membuat garis kontur dengan ArcGIS bukan hanya mempercepat pekerjaan pemetaan, tetapi juga memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan metode manual. Dengan pemahaman tentang DEM dan pemanfaatan fitur ArcGIS, kita bisa menghasilkan peta topografi yang bermanfaat untuk berbagai keperluan.

Di sinilah Academy of Spatial and BIM (ASBIM) hadir untuk mendukung Anda. Kami menyediakan pelatihan pengolahan data LiDAR hingga pembuatan DEM dan pembuatan kontur, yang dirancang untuk menjawab kebutuhan praktis di lapangan. Dengan metode pembelajaran yang aplikatif dan instruktur berpengalaman, ASBIM memastikan setiap peserta mampu menguasai keterampilan pengolahan data geospasial secara profesional dan siap diterapkan dalam berbagai proyek.

Yuk, tingkatkan kemampuan Anda bersama ASBIM!

Hubungi kami sekarang dan jadilah bagian dari generasi profesional geospasial dan BIM yang siap bersaing di era digital.